Tuesday, August 20, 2013

Mau Aman dari Serangan Nyamuk? Pakai Alat ini, dong

Bagi Anda yang selalu jadi 'sasaran tembak' nyamuk bersiaplah dengan alat baru pengacau radar nyamuk. Alatnya cukup sederhana, ditempel di pakaian Anda.

Nama alatnya Kite Patch. Benda ini mampu menyamarkan "bau" CO2 yang dikeluarkan oleh tubuh manusia.
obat anti nyamuk terbaru
werd.com
Dikembangkan oleh Grey Frandsen, Michelle Brown, dan Torrey Tayanaka dari Olfactor Laboratories. Mereka terinspirasi menciptakan alat ini setelah membaca hasil penelitian Anandasankar Ray dan rekannya dari University of California Riverside yang dipublikasikan di Nature pada Juni 2011. Penelitian ini mengungkapkan tiga bahan kimia yang bisa mengganggu "radar penerima CO2" nyamuk.

Ketiga bahan kimia ini bekerja dengan cara yang berbeda untuk mengusir nyamuk. Bahan kimia pertama meniru karbon dioksida dan mampu digunakan untuk menjauhkan nyamuk dari manusia dan perangkap serangga.
Uji coba di laboratorium
Aplikasi Kite Patch di Uganda / indiegogo.com
 
Bahan kimia kedua menjadikan nyamuk tidak dapat mendeteksi CO2 sama sekali. Dan yang ketiga justru mengubah kemampuan radar nyamuk yang sensitif terhadap CO2 sehingga membuat nyamuk tersebut merasa bingung.

Namun Anda harus bersabar, karena langkah Frandsen dan timnya saat ini sedang mencari dana melalui situs web "indiegogo" untuk melakukan uji lapangan di Uganda. Jika pengujian ini berhasil, mereka akan mulai memproduksi Kite Patch secara massal dan mendistribusikan secara global dimulai dari AS.


















Sumber:
kompas.

Ditemukan Batu Tertua di Bumi Berumur 4,28 Miliar Tahun

Para ilmuwan telah menemukan batuan yang hingga saat ini diyakini sebagai batu tertua di Bumi. Usianya yang mencapai 4,28 miliar tahun membuat batu itu lebih tua 250 juta tahun dibanding batu-batu tua yang ditemukan sebelumnya.


batu tertua dibumi

Menurut perhitungan ilmiah, Bumi terbentuk sekitar 4,6 miliar tahun lalu dari piringan debu dan gas yang mengelilingi Matahari. Namun sisa-sisa dari bongkahan batu Bumi yang asli amat sulit ditemukan karena sebagian besar materinya terdaur ulang oleh perut Bumi akibat gerakan lempeng tektonik yang terus-menerus mengubah permukaan Bumi.

Pada 2001, para ahli geologi menemukan lempengan batu yang dikenal sebagai sabuk hijau Nuvvuagittuq di pesisir timur Hudson Bay, Quebec utara. Menduga bahwa batu-batu di sana mungkin berasal dari periode awal terbentuknya Bumi, para pekerja geologi menelitinya untuk menentukan usianya.

Mereka mengukur variasi-variasi kecil isotop dari elemen langka Bumi, neodymium dan samarium dalam batuan itu dan memastikan bahwa batuan itu berusia 3,8 hingga 4,28 miliar tahun.



Umur tertua, berasal dari batu yang disebut "faux amphibolite", diyakini sebagai endapan vulkanis kuno. Batu ini mengalahkan batu yang dianggap tertua sebelumnya, dengan usia 4,03 miliar tahun dan berasal dari formasi yang disebut Acasta Gneiss, Wilayah barat laut Kanada.


Satu-satunya materi awal yang lebih tua dibanding batu Nuvvuagittuq adalah zircon dari butiran mineral terisolisasi yang tahan terhadap cuaca dan proses geologi. Zircon tertua dari butiran-butiran di Australia Barat usianya sekitar 4,36 miliar tahun.

Sumber :
kabar--aneh.blogspot.com

Menakjubkan, Pemandangan Alam yang Sangat Indah Ini Dibuat Diatas Meja

Kali ini kami menghadirkan foto-foto pemandangan alam yang mencengangkan karya Matthew Albanesse. Matthew adalah pekerja seni yang mengkhususkan diri di bidang "table top photography".

Mungkin banyak dari Anda yang bertanya-tanya apa itu "Table Top Photography", singkatnya TTP adalah seni fotografi dimana obyek fotonya ada diatas meja, dengan kata lain penggemar TTP berkaitan erat dengan diorama, namun kesampingkan bayangan anda tentang diorama yang dibuat asal-asalan.

TTP menghadirkan diorama dengan sentuhan efek visual yang canggih sehingga seakan-akan menyerupai aslinya. Lihat saja karyanya dibawah ini.


pemandangan indah di meja


Siapa sangka foto petir yang dramatis tersebut dihasilkan dari lembar plexyglas gelap yang disorot dengan lampu sinar terang.



Pemandangan diatas dibuat menggunakan kertas perkamen, bulu burung unta yang telah diwarnai, kawat, tali rafia, coklat yang diukir, kopi, dan lumut sintetis.



Diorama terbuat dari bahan katun, Garam, gula masak, kertas timah, bulu & kanvas. Sementara awannya menggunakan cotton ball.



Permukaan air dibuat dari lapisan vinyl, Plexyglass, dan clear Epoxy. Sementara efek cahaya dibuat menggunakan video proyektor yang disinarkan melewati kabut palsu, lensa ditutupi dengan plastik biru. Total ada 11 pencahayaan yang dibuat untuk membuat efek seperti dibawah air.



Diorama yang terbuat dari kaca, plexiglass, nat ubin, lumut, ranting, garam, kanvas yang dicat dan es kering. Air terjun diciptakan dari garam dapur yang jatuh secara perlahan mirip seperti jam pasir.



Diorama terbuat dari wol baja, kapas, peterseli tanah dan lumut


Ladangnya terbuat dari bulu palsu, gunung dari potongan ubin, dan awan dari kapas. Pencahayaan berperan besar disini untuk memberi efek seperti diatas.



Diorama terbuat dari kayu, lumut, glitter kuning, kantong sampah transparan, gula masak, scotch-brite pot scrubber, sikat botol, pasir, ubin grout (di beri pewarna), kawat, kertas dan lampu kuning, merah, dan oranye.


Sebuah replika bendera Amerika di bulan, permukaan putih kawah terbuat dari debu perapian, batuan dari potongan keramik dan ubin. Sementara foto bumi diproyeksikan ke background hitam.



Diorama terbuat dari nat keramik, kapas, tinta fosfor. Model gunung berapi itu diterangi dari bawah oleh enam bola lampu 60 watt.

Siapa sangka dengan benda-benda yang ada disekitar kita ternyata bisa menjadi sebuah karya seni yang indah. Tertarik dengan "Table Top Photography"?


Sumber :
treehugger.com
anekainfounik.blogspot.com

3 Negara yang Memiliki Bangunan Anti Kiamat

Tak ada seorangpun yang tahu kapan kiamat itu akan tiba, namun merebaknya isu tentang akan terjadinya kiamat pada tahun 2012 membuat sebagian orang merasa takut dan mempercayainya.

Isu itu sendiri telah dibantah oleh para ilmuwan, namun kekhawatiran sebagian warga dunia tak kunjung berakhir. Berbagai cara dilakukan warga yang percaya akan kiamat tahun ini untuk menghadapi hari yang akan menghancurkan dunia itu.

Salah satu cara yang dilakukan mereka dengan mempersiapkan tempat dimana mereka akan berlindung saat hari kiamat tiba. Dimana sajakah tempat yang sering kali disebut-sebut sebagai tempat anti kiamat? Berikut tiga tempat yang di yakini para pembuatnya sebagai tempat yang aman saat berlindung dari kiamat.

1. Bunker 'Anti Kiamat', New South Wales, Australia


bunker anti kiamat


Di bangun di perbukitan dekat Tenterfield, New South Wales, oleh sekelompok orang yang tak disebutkan namanya. Berangkat dari kepercayaan akan terjadinya kiamat, kelompok ini sengaja mempersiapkan bangunan ini dan mengizinkan siapa yang dapat membayar sesuai tarif untuk memasukinya.

Sekelompok orang ini percaya tempat ini akan dapat melindungi siapa saja yang masuk kedalamnya dari kiamat yang dipercayai akan terjadi pada 21 Desember 2012. Kelompok ini yakin, sesaat setelah kiamat, dunia bakal mengalami perubahan fisik secara permanen.

Untuk dapat masuk kedalam bunker setiap orang wajib membayar USD5000 yang digunakan untuk mengganti biaya material.


2. Apartemen 'kebal' Kiamat, Kansas, Amerika Serikat

apartement kebal kiamat

Gedung ini merupakan sebuah apartemen yang terletak di bawah tanah. Bila kiamat digambarkan dengan suasana yang ricuh serta bumi yang hancur, maka bila masuk kedalam apartemen ini semua akan berbalik.

Di apartemen yang diyakini kebal akan serangan kiamat ini sengaja di beri fasilitas mewah, agar para penghuninya dapat tetap tenang meski telah terjadi kiamat di luar apartemen.

Dibangun di dalam sebuah lubang bekas peluncuran roket nuklir sedalam 53 meter. Apartemen itu dapat menampung maksimal 70 orang. Meski memiliki harga yang lumayan untuk setiap kamar yakni USD 2 juta, namun kabarnya 3 kamar di apartemen ini tela terjual dan kamar lainnya sedang tahap negosiasi.


3. Desa Bugarach, Perancis.

anti kiamat

Tak seperti kedua tempat diatas, yang terbuat dari material yang kuat, Desa Bugarach ini dianggap dapat menghindari kiamat karena dianggap sebagai tempat suci.

Awal mula tempat ini dijuluki sebagai ‘Gunung Suci’ adalah karena tempat ini dianggap seringkali dijadikan sebagai tempat persembunyian makhluk asing. Kabarnya, para makhluk asing itu baru akan keluar dari persembunyiannya setelah kiamat selesai terjadi.

Sumber :
uniqpost.com

Apa yang Terjadi Pada Otak Saat Kita Jatuh?

Anda tentu pernah mengalami momen di mana Anda sedang berjalan dan secara tak sengaja kaki tersandung batu dan kemudian jatuh. Apa sebenarnya yang terjadi di dalam otak pada saat itu hingga akhirnya bisa terjadi?

Para peneliti dari University of Michigan telah mengungkapkan apa sebenarnya yang menyebabkan 'ketidaksengajaan' dan hilang keseimbangan tersebut bisa terjadi pada manusia.
anak jatuh
everydayfamily.com
Temuan dari peneliti tersebut menunjukkan bahwa ada jeda antara otak dan otot saat kita akan terjatuh. Mereka mampu mengungkapkan hal ini melalui analisis respon listrik di otak menggunakan alat yang disebut electroencephalogram (EEG).

"Kami menggunakan EEG untuk melihat apa yang terjadi di dalam otak. Dengan alat ini, kami bisa menentukan bagian mana di otak yang pertama kali mengidentifikasi bahwa Anda kehilangan keseimbangan saat berjalan," ungkap Daniel Ferris, seorang profesor kinesiologi University of Michigan.

Dipublikasikan dalam Journal of Neurophysiology, para peneliti menggunakan elektroda pada 26 orang responden. Mereka diminta untuk berjalan di sebuahb balok keseimbangan yang tersambung pada treadmill. Sehingga ketika responden kehilangan keseimbangan saat berjalan di balok, mereka akan 'jatuh' ke treadmill dan mulai berjalan pada alat tersebut tanpa melukai diri mereka sendiri.

Kemudian para peneliti memeriksa respons listrik di otak responden dan menemukan bahwa otak menyadari adanya kehilangan keseimbangan sebelum responden benar-benar terjatuh. Dengan begitu, maka sebenarnya jika orang tersebut bisa lebih berespons cepat, maka jatuh akibat tersandung bisa dicegah dan diatasi.


















 
Sumber:
detik

Apa Peran Bongkahan Es Bagi Bumi?

Martyn Poliakoff, seorang profesor dari Unversity of Nottingham, Inggris, mengungkapkan bahwa kumpulan es yang mengapung ternyata penting dalam menjaga suhu bumi.


bongkahan es
dailymail.co.uk

"Jika Anda mencelupkan es ke dalam gelas berisi air, dan es tersebut tenggelam hingga ke dasar gelas, maka air akan menjadi hangat. Inilah yang kemungkinan bisa menjadi bencana," kata Poliakoff, seperti dikutip dari laman The Huffington Post, Kamis 15 Agustus 2013.

Ilmuwan berpenampilan seperti Einsten ini menambahkan hal serupa bisa menimpa bumi seandainya bongkahan es tidak mengapung di permukaan air. Bahkan, dampak yang lebih dahsyat bisa terjadi misalkan pegunungan es serta bongkahan es di kutub utara tenggelam.

gunung es

"Bumi akan menjadi lebih panas dari suhunya saat ini," ucap Poliakoff, mengandaikan es di kutub utara tak mengapung di permukaan air.

Ia menjelaskan, ketika air laut membeku dan menjadi bongkahan es, seketika itu pula akan memantulkan radiasi sinar matahari. Apalagi air laut yang membeku menjadi es berwarna putih, spektrum warna yang memantulkan cahaya.

Peran es semakin vital terutama di wilayah tertentu seperti kutub utara, yang pada musim panas disinari matahari sehari penuh selama 24 jam. "Lautan es berperan sangat signifikan memantulkan kembali radiasi matahari," ujarnya.


Sumber :
tempo.co

Alasan Ilmiah Manusia Melihat Cahaya Menjelang Ajal

Saat menjelang kematian - bahkan mati suri, banyak orang melaporkan seperti melihat cahaya terang. Pengalaman ini menimbulkan pertanyaan di benak ilmuwan, apa penyebabnya?

Dalam studi terbaru, seperti diberitakan BBC, Selasa (13/8/2013), ilmuwan mengungkapkan bahwa cahaya terang yang dilihat saat mendekati kematian (disebut NDE: Near Death Experience) mungkin saja dipicu oleh lonjakan aktivitas elektrik pada zona otak yang bertanggung jawab untuk penglihatan.
 
livescience.com
 
 
"Banyak orang mengira otak tidak aktif atau ada dalam aktivitas rendah (hipoaktif) setelah seseorang dinyatakan meninggal secara medis. Kami menunjukkan jika bukan hal tersebut yang terjadi," ujar Dr Jimo Borjigin dari University of Michigan yang menjadi penulis utama studi ini.

"Justru, maka otak menjadi lebih aktif saat menjelang kematian daripada ketika seseorang masih hidup," tambah Borjigin  yang memublikasikan hasil penelitiannya di jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.



Metode Penelitian
Borjigin dan rekannya memonitor aktivitas otak sembilan ekor tikus yang sekarat. Tiga puluh detik setelah jantung berhenti berdetak, gelombang otak frekuensi tinggi yang disebut osilasi gamma ternyata melonjak.

Gelombang tersebut adalah salah satu dari fitur saraf yang diduga mendukung dengan kesadaran pada manusia, terutama saat berperan menggabungkan informasi dari bagian otak yang berbeda. Pada tikus, aktivitas otak ini justru lebih tinggi sesaat setelah jantung berhenti daripada saat sadar.
 
 
consciouslifenews.com
 
Menurut Borjigin, hal yang sama mungkin juga terjadi pada manusia. Peningkatan aktivitas otak dan kesadaran bisa memicu penglihatan-penglihatan saat menjelang kematian atau ketika mengalami mati suri.

"Ini dapat memberikan kerangka untuk membantu menjelaskan (pengalaman melihat cahaya saat mendekati kematian). Fakta bahwa seseorang melihat cahaya sebelum meninggal mengindikasikan bahwa korteks visual dalam otak memiliki aktivitas yang tinggi," kata Borjigin.



Perayaan terakhir
Menanggapi hasil riset ini, Jason Braithwaite dari University of Birmingham berpendapat bahwa fenomena ini semacam "perayaan terakhir" yang dilakukan oleh otak. Temuan ini mendemonstrasikan pendapat yang diyakini sejak lama, yakni dalam kondisi tak biasa, aktivitas otak bisa melonjak.

Dr Chris Chambers dari Cardiff University menyatakan, masih sangat sedikit yang diketahui tentang kematian pada manusia. Temuan menarik ini dapat membuka pintu untuk studi lebih jauh pada manusia sendiri.

"Namun kita juga harus sangat berhati-hati sebelum menarik kesimpulan tentang pengalaman mendekati kematian pada manusia. Perlu dilakukan pengukuran aktivitas otak pada tikus selama proses jantungnya berhenti berdetak untuk mengetahui hubungan dengan pengalaman pada manusia," tambahnya.

sumber

galeri foto Ingin Tahu Bagian Dalam Peluru? Lihat Galeri Foto ini

Seperti apa bagian dalam peluru? Fotografer Austria Sabine Pearlman menunjukkannya pada kita menggunakan teknik Cross-Sections, yakni memotong setengah bagian amunisi hingga terlihat bagian dalamnya.
 
Sebagai fotografer yang mengenyam pendidikan di Otis College of Art and Design dan berdomisili di Los Angeles, California, Sabine melakukan rangkaian foto bulan Oktober 2012 lalu di sebuah bunker peninggalan Perang Dunia II di Swiss.

Pemotongan peluru dilakukan oleh seorang spesialis amunisi, dan menurut Sabine ada sekitar 900 spesimen amunisi pada proyeknya kali ini. Beberapa fotonya terlihat di bawah ini, dan bila ingin melihat lebih lengkap silahkan berkunjung ke: pearlmanphotography