Dalam
penilaian manusia ada beberapa jenis Batu Permata yg sangat digemari,
yaitu Berlian, Jambrut, Mira, Mata Kucing, dan Safir. Di samping
jenis-jenis tersebut masih banyak pula yg digemari orang.
Untuk mereka yg mau membeli dgn harga tinggi disebabkan oleh beberapa hal, misalnya senang kepada warnanya, kemurniannya, modelnya, besarnya, langkanya, sternya (sinar yg bergerak-gerak di batunya), tetapi ada pula orang yg memakainya karena batunya dirasakan membawa rejeki/hoki, menyehatkan tubuhnya, menimbulkan rasa sayg dari orang lain, dan sebagainya.
Dari sekian banyak jenis batu permata yg diperjualbelikan, pasti ada saja yg mencoba mencari keuntungan tinggi dgn menjual batu permata palsu. “Terkadang sedikit sulit menbedakan batu permata asli dgn yg palsu.
Dibawah ini beberapa Langkah untuk Membedakan Batu Permata Asli dan Palsu. Mutiara yg beredar di pasaran sangat beragam. Ada yg dijual murah, mahal, imitasi hingga asli. Mutiara asli pada umumnya, memiliki berat, sedangkan yg palsu relatif sangat ringan.
Untuk mendapatkan mutiara asli, cara yg paling mudah adalah menggigit mutiara tersebut sekuat-kuatnya. Jika tdk ada perubahan seperti terkelupas atau pecah maka dapat dipastikan mutiara tersebut asli atau agar lebih yakin lagi belilah mutiara di toko yg bisa dipercaya menjamin keasliannya.
Selain mutiara, sejak lama berbagai batu permata pun digunakan untuk menyemarakkan model anting-anting, seperti kecubung, pirus, akik dan jasper yang diikat dgn emas dan perak. (Baca Artikel : Proses Endapan Tambang Emas)
Testing batu permata degan meneteskan air di permukaannya bukan metode baku. Tetesan air tersebut tdk akan pecah, baik pada batu permata mirah siam sintetis atau asli.
Faktor yg mempengaruhi di antaranya kekerasan batuan (kaitannya dgn porositas dan permeabilitas ), bentuk permukaan cembung atau rata dan kualitas pemolesan seperti jenis quartz family minerals serta glassy basalt yg dapat menahan tetesan air seperti halnya mirah delima.
Testing berlian bisa dilakukan dgn diamond tester tetapi tdk 100 persen benar. Testing dgn menggesek di alas berwarna belum tentu menjamin.
Warna-warna yg muncul mungkin warna spektrum yg merupakan ciri khas dari gelas atau sintetis. Testing berlian biasanya dgn metode kekerasan tapi tanpa merusak, indeks refraksi (refractometer), fluoresen, berat jenis, kilap, inklusi mineral dan lain-lainnya.
Cara ini sangat ampuh dalam membedakan batu permata asli dan sintetis atau imitasi seperti giok, opal atau kalimaya. Di samping pirus dan batu permata lainnya.
Harga mahal tdk menjamin bahwa batu permata tersebut asli, karena seUntukan batu permata belum ada standar baku untuk harganya kecuali berlian atau intan.
Untuk mengetahui batu permata Asli atau palsu ada berbagai macam cara, ada 4 Langkah Sederhana untuk Membedakan Batu Permata Asli dan Palsu dilakukan.
1. Urat-urat alam yang tampak,
yaitu ciri-ciri kusus yang tanpak pada batu permata misalnya urat seperti sidik jari pada safir atau Ruby, Penomena yang ada seperti cat eye pada Alexandrite serta star pada safir atau ruby. Gunakan kaca pembesar jika diperlukan.2. Kekerasan batu Permata.
Batu permata telah diklasifikasikan berdasarkan kerasnya dalam skla Mohs. Cara pengujiannya dengan hardness point set pensil atau biasa disebut jarum uji permata.3. Berat Jenisnya.
Setiap batu permata mempunyai berat jenis, Untuk menguji berat jenis batu gunakan timbangan air. Berat jenis adalah berat batu tersebut dibagi volumenya.4. Indeks Bias atau Pemantulan Sinar.
Carilah indeks biasnya untuk menentukan keaslian batu permata, gunakan refraktometer.Itulah langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk menentukan keaslian dari batu permata.
1 komentar:
saya merasa terimakasih atas infor masinya dan jangan lupa mampir di blog saya
4 Langkah Sederhana Untuk Membedakan Batu Permata Asli Dan Palsu
Post a Comment