Jepang yang dikenal sebagai bangsa yang sangat sopan, ternyata memiliki budaya seks yang ekstrim. Tengok saja, video dewasa Jepang alias JAV (Japanesse Adult Video), ternyata bebas dijual di pasaran. Bahkan dilegalkan.
Keekstriman lain yang tak lazim menurut budaya kita, ada di kuil Gerbang
Merah di Tokyo. Umumnya, kuil adalah tempat sakral. Anehnya, di kuil
itu pula yang dijadikan penduduk disana sebagai tempat ritual bagi
perempuan yang ingin melepas keperawanannya.
Lain lagi di kuil yang terletak di daerah Kawasaki. Kuil tersebut
menyelenggarakan sebuah festival unik. Dalam festival ini ada acara
pawai menggotong sebuah patung berbetuk penis. Dalam festival itu
berbagai benda yang dibuat mirip penis dipajang. Acara ini pun ramai
dengan pedagang yang menjual berbagai aksesoris seks.
Seks di Jepang memang bukan hal yang tabu. Meski sama-sama menjunjung
tinggi adat ketimuran, tetapi jauh berbanding terbalik dengan negara
kita. Bagi wanita Jepang yang berusia di atas 20 tahun, menikah dalam
keadaan masih perawan adalah hal yang memalukan. Mereka bisa dianggap
sebagai level bawah dalam pergaulan alias kuper.
Jepang sendiri merupakan negara yang dianggap sebagai negara penyedia
film-film seks paling subur di dunia. Di Jepang, rumah produksi khusus
film JAV banyak sekali dan bukan suatu kejahatan. Hal ini karena
pemerintah Jepang telah melegalkan industri ini sejak tahun 70an.
Kebebasan seks di Jepang inipun tak bisa dilepaskan dari masa kekaisaran
dulu yang memperbolehkan adanya pertunjukkan teater seks. Mungkin mirip
pertunjukan opera di negara Barat.
Lantas, apakah budaya-budaya ekstrem tersebut tetap terbawa warganya
ketika mereka hengkang ke Indonesia. Yang pasti, restoran-restoran
Jepang yang meluber di Jakarta, yang tak cuma menawarkan masakan khas
Jepang agaknya cukup menjadi bukti.
0 komentar:
Post a Comment